Pak Kuindra marah-marah saat presensi di pagi hari karena anak-anak ramai di dalam ruang humas . Pak Kuindra menyuruh semua siswa PKL untuk keluar dan menunggu di ruang tunggu . Anak-anak RPL di berikan hukuman untuk membuat tugas algoritma permainan tradisional . Saya membuat Algoritma Dakon/Congklak . Permainan Dakon/Congklak adalah Suatu permaian tradisional yang di kenal dengan berbagai macam nam di seluruh Indonesia . Biasanya dalam permainan sejenis cangkang kerang di gunakan sebgai biji Congklak/Dakon dan jika tidak ada , kadangkala di gunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil . Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakanpapan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakanatau>. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar